Mengasah Mental Anak
A
A
A
SEBANYAK 11 kontestan Indonesian Idol Junior begitu merasakan manfaat dari masa karantina. Mereka tidak saja menemukan warna vokal sebagai bekal menjadi penyanyi profesional, tetapi yang terpenting, para Junior mendapat pendidikan mental untuk menjadi idola.
Sejak ajang Indonesian Idol Junior dimulai pada 4 Oktober lalu, mereka yang lolos babak spektakulerini masuk proses karantina. Mereka mendapat pelatihan vokal (vocal director), psikolog, dokter spesialis anak, dan ahli gizi atau nutrisi.
Di luar itu, mereka juga mendapat pendidikan formal melalui home schooling. Theresia Dian atau yang akrab disapa Tere sangat gembira dan merasa have funselama masa karantina. Dia mendapat banyak pengetahuan baru, khususnya di dunia tarik suara. Maklum, sejak kecil Tere ingin menjadi penyanyi terkenal.
“Kalau kita mau ke dunia entertainment, maka kita harus siapkan mental . Banyak orang yang mau jadi idola, tapi enggak siap . Lewat masa karantina ini kita mendapat banyak ilmu, seperti teknik-teknik vokal,” kata Tere di sela-sela acara visit mediadi kantor Okezone, Jakarta, Senin (15/12). Hal senada diungkapkan Baila Shaquanda. Junior asal Jakarta ini begitu gembira ketika bertemu dengan orang-orang yang memiliki cita-cita yang sama. Hampir setiap hari obrolan yang dilakukan di antara mereka soal musik.
“Tapi kadang kangen sama teman-teman sekolah, sama keluarga juga,” kata Junior berusia 13 tahun asal Medan ini. Menariknya, Baila mengaku tidak merasakan ada persiangan, tetapi semangat untuk menjadi idola. Karenanya, 11 Junior tersisa ini optimistis menjadi juara. Mereka sangat yakin menjadi nomor satu di ajang tersebut lantaran sudah mempunyai mental yang kuat.
Soal gagal di Indonesian Idol Junior, hal itu dianggap bukan akhir dari perjuangan menjadi penyanyi profesional. “Kita persiapan mental, terus setiap latihan, berusaha dan pastinya kerja keras,” kata Maria Dwi Permata. Sementara, juri sekaligus Music Director Indonesian Idol Junior Irvnat menilai secara teknis dan musikalitas, kemampuan para peserta semakin meningkat. Kemampuan menyanyi para Junior ini sudah di atas rata-rata.
“Mereka mulai tahu dan mulai mengenal dunia showbizdan broadcasting. Kalau kita bicara soal perkembangan secara teknik dan musikalitas, sebelum ajang ini pun mereka sebenarnya sudah jadi (penyanyi),” kata Irvnat.
Iman firmansyah
Sejak ajang Indonesian Idol Junior dimulai pada 4 Oktober lalu, mereka yang lolos babak spektakulerini masuk proses karantina. Mereka mendapat pelatihan vokal (vocal director), psikolog, dokter spesialis anak, dan ahli gizi atau nutrisi.
Di luar itu, mereka juga mendapat pendidikan formal melalui home schooling. Theresia Dian atau yang akrab disapa Tere sangat gembira dan merasa have funselama masa karantina. Dia mendapat banyak pengetahuan baru, khususnya di dunia tarik suara. Maklum, sejak kecil Tere ingin menjadi penyanyi terkenal.
“Kalau kita mau ke dunia entertainment, maka kita harus siapkan mental . Banyak orang yang mau jadi idola, tapi enggak siap . Lewat masa karantina ini kita mendapat banyak ilmu, seperti teknik-teknik vokal,” kata Tere di sela-sela acara visit mediadi kantor Okezone, Jakarta, Senin (15/12). Hal senada diungkapkan Baila Shaquanda. Junior asal Jakarta ini begitu gembira ketika bertemu dengan orang-orang yang memiliki cita-cita yang sama. Hampir setiap hari obrolan yang dilakukan di antara mereka soal musik.
“Tapi kadang kangen sama teman-teman sekolah, sama keluarga juga,” kata Junior berusia 13 tahun asal Medan ini. Menariknya, Baila mengaku tidak merasakan ada persiangan, tetapi semangat untuk menjadi idola. Karenanya, 11 Junior tersisa ini optimistis menjadi juara. Mereka sangat yakin menjadi nomor satu di ajang tersebut lantaran sudah mempunyai mental yang kuat.
Soal gagal di Indonesian Idol Junior, hal itu dianggap bukan akhir dari perjuangan menjadi penyanyi profesional. “Kita persiapan mental, terus setiap latihan, berusaha dan pastinya kerja keras,” kata Maria Dwi Permata. Sementara, juri sekaligus Music Director Indonesian Idol Junior Irvnat menilai secara teknis dan musikalitas, kemampuan para peserta semakin meningkat. Kemampuan menyanyi para Junior ini sudah di atas rata-rata.
“Mereka mulai tahu dan mulai mengenal dunia showbizdan broadcasting. Kalau kita bicara soal perkembangan secara teknik dan musikalitas, sebelum ajang ini pun mereka sebenarnya sudah jadi (penyanyi),” kata Irvnat.
Iman firmansyah
(ars)